Thursday, February 14, 2019

Hiswanamigas Bantah Minyak Tanah Langka


Hiswanamigas Bantah Minyak Tanah Langka ada program konversi minyak tanah (MT) ke kompor elpiji, kuota MT untuk Bali memang dikurangi. Namun hingga hari ini pendistribusiannya masih tetap normal dan tidak ada kelangkaan MT. Demikian dikatakan Koordinator Bidang MT Hiswanamigas Bali, Mulyawan, di Denpasar, Selasa (24/7) lalu.

Sejak harga bahan bakar minyak (BBM) meningkat yang rata-rata mencapai 100 persen, penjualan MT mengalami penurunan. Jumlah pelanggan MTjuga mengalami pengurangan. Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari jumlah MT yang ada di masing-masing pangkalan, tidak terjual pada habis tepat pada waktunya. Sementara agen tidak dapat mendistribusikan MT ke pangkalan mengingat stok yang ada di pangkalan belum terserap.

"Berdasarkan laporan dari para agen, di beberapa kabupaten seperti di Buleleng dan Bangli, stok MT mengalami kelebihan. Namun berdasarkan berita di koran, justru di beberapa tempat terjadi kelangkaan MT. Sepertinya hal ini perlu dicek lagi" ujarnya. Melihat jumlah pelanggan MT yang cenderung berkurang dan untuk menghindari penyimpangan penjualan BBM bersubsidi kata Mulyawan, Pertamina melakukan pengendalian. Jika sebelumnya Bali mendapatkan kuota 550 kiloliter per hari, namun sejak pengendalian pendisribusian MT hanya mencapai 450 kiloliter. Lebih lanjut dia mengatakan, pada program konversi MT ke kompor elpiji yang digelar pada September 2007 nanti, kata Mu-lyawan, Pertamina kembali melakukan pengurangan kuota. Namun hingga hari ini dia mengaku belum tahu kuota MT untuk konsumsi di Bali. Tangjelas pengurangan kuota MT, disesuaikan denganjumlah elpiji yang disalurkan untuk pengguna tabung kemasan 3 kilogram nanti," terangnya.

Sementara itu, salah satu pemilik pangkalan yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Made Yuda Yudana, mengatakan, sejak terjadi pengendalian pendistribusian MT oleh Pertamina, jatah yang diberikan ke pangkalan juga berkura»g. Tiap harinya, pangkalan ini hanya diberikan 3 drum MT. Sementara jumlah pelanggan justru terus bertambah.

Hal yang sama juga diakui oleh staf penjaga pangkalan MT UD Surya. Menurut petu' gas wanita di pangkalan milik Wayan Sulandra ini, pihaknya 'hanya diberikan 5 drum per hari. Dalam waktu tidak lebih d#ri 4 jam, jatah ini sudah ludes diserbu pembeli. Bnat
Comments